Dikisahkan dalam sebuah kitab, Syech Abdul Qadir Jaelani saat di mina pada tanggal 10 Zulhijjah ingin kembali ke Arafah dan mengajak seorang anak muda.
Sesampainya di Arafah pemuda tersebut berkata "wahai guru, mengapa kau mengajak aku kembali kesini? Bukankah semua jamaah haji sudah berada di mina untuk melontar setelah kemarin 9 Zulhijjah wukuf disini seharian dan sekarang kosong, tidak ada seorang pun yg berada disini."
lalu Syeckh Abdul Qodir Jaelani mengusap wajah pemuda tersebut dan atas izin Allah pemuda tersebut bisa melihat sesuatu yg sebelumnya tidak tampak. Betapa kagetnya ketika pemuda tersebut melihat binatang-binatang yang memenuhi padang Arafah, ada anjing, monyet, tikus, babi dan lain-lain.
Lalu dia bertanya "mengapa Arafah ini penuh dengan binatang guru? Kenapa ada anjing, monyet, tikus?". Syech Abdul Qodir menjawab "ini adalah yang ditinggalkan oleh orang-orang yang wukuf kemarin, mereka sekarang sudah bersih dan suci karena sudah meninggalkan nafsu-nafsu kebinatangannya. Orang yangg nyari makanannya dengan manakut-nakuti orang (seperti korupsi) tidak peduli yang kasih makananya orang jahat atau baik yang penting dia kenyang, itulah anjing. Orang-orang yang serakah, tidak mau menyantuni anak yatim, tidak mau infak dan sedekah, mereka itu seperti monyetDikisahkan dalam sebuah kitab, Syech Abdul Qadir Jaelani saat di mina pada tanggal 10 Zulhijjah ingin kembali ke Arafah dan mengajak seorang anak muda. Sesampainya di Arafah pemuda tersebut berkata "wahai guru, mengapa kau mengajak aku kembali kesini? Bukankah semua jamaah haji sudah berada di mina untuk melontar setelah kemarin 9 Zulhijjah wukuf disini seharian dan sekarang kosong, tidak ada seorang pun yg berada disini." lalu Syeckh Abdul Qodir Jaelani mengusap wajah pemuda tersebut dan atas izin Allah pemuda tersebut bisa melihat sesuatu yg sebelumnya tidak tampak. Betapa kagetnya ketika pemuda tersebut melihat binatang-binatang yang memenuhi padang Arafah, ada anjing, monyet, tikus, babi dll. Lalu dia bertanya "mengapa Arafah ini penuh dengan binatang guru? Kenapa ada anjing, monyet, tikus?".. Syech Abdul Qodir menjawab "ini adalah yang ditinggalkan oleh orang-orang yang wukuf kemarin, mereka sekarang sudah bersih dan suci karena sudah meninggalkan nafsu-nafsu kebinatangannya. Orang yangg nyari makanannya dengan manakut-nakuti orang (seperti korupsi) tidak peduli yang kasih makananya orang jahat atau baik yang penting dia kenyang, itulah anjing. Orang-orang yang serakah, tidak mau menyantuni anak yatim , tidak mau infak dan sedekah, mereka itu seperti monyet. Lalu kenapa ada tikus, karena banyak orang yang tidak amanah (banyak orang yang bekerja seperti tikus, saat gelap/tidak ada pengawasan dari atasan, dia baru berani keluar ngobyek cari makan)
Semoga para jamaah haji yang sudah berwukuf tidak membawa kembali nafsu-nafsu kebinatangannya dan menjaga kemabruran hajinya dengan menjadi pribadi baru yang lebih baik. Amin Ya Rabbal Alamin
Kurang lebih 220 ribu jumlah jamaah haji asal indonesia setiap tahunnya, insyaallah jika seluruh jamaah haji mampu meninggalkan hal buruk dan menjadi pribadi yang lebih berkualitas sesampainya di tanah air, insyaallah indonesia maju dan barokah.
Lalu kenapa ada tikus, karena banyak orang yang tidak amanah (banyak orang yang bekerja seperti tikus, saat gelap/tidak ada pengawasan dari atasan, dia baru berani keluar ngobyek cari makan).
Semoga para jamaah haji yang sudah berwukuf tidak membawa kembali nafsu-nafsu kebinatangannya dan menjaga kemabruran hajinya dengan menjadi pribadi baru yang lebih baik. Amin Ya Rabbal Alamin
Kurang lebih 220 ribu jumlah jamaah haji asal indonesia setiap tahunnya, insyaallah jika seluruh jamaah haji mampu meninggalkan hal buruk dan menjadi pribadi yang lebih berkualitas sesampainya di tanah air, insyaallah indonesia maju dan barokah.
Sumber: postingan Sahrul Gunawan di IG